Bergeraklah seindah Mentari pagi menyinari bumi, ia bergerak memberikan kehangatan namun tak membakar. Bergeraklah atas dasar apa yang kalian pelajari dan pahami, bukan sebatas apa yang kalian ketahui. (Semangat Peradaban, DPM FE 2016)

Sabtu, 19 Juli 2014

Catatan Kecil Sang Pemimpi

Entah mengapa, malam ini begitu sunyi rasanya. Tak seperti biasa, malam lalu banyak kudapati alunan suara yang biasanya menghiasi malam, Tapi tidak kudapati malam ini. Hanya bintang  dan kesunyian yang setia menemani malamku malam ini. Ah yasudah biarlah.

            Dalam hening, begitu kuat rasa ini untuk memanjatkan do'a kepada Tuhan yang Maha Perkasa. 


"Ya Tuhan, begitu cepat pagiku telah ku lalui. Dari itu, betapa banyak kesalahan yang telah hamba lakukan. Betapa banyak hamba lalai dalam kewajiban, sedangkan rakus dalam Hak.Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Ampunilah dalam sepertiga malam ini Dosa-dosa hamba Ya Rabb"

        Kuat rasanya keinginanku untuk menulis sepatah kata di malam yang sunyi ini. Terinspirasi dari seorang anak bernama Samsul. kegigihan, semangat yang terus membara, pantang menyerah tak kenal putus asa. itulah yang senantiasa ada dalam dirinya, walau tangis dalam hati tak luput dari bocah sekecil itu. Keinginan yang kuat walau dalam keterbatasan, Kerja keras yang mampu mengalahkan sakit raga, cita-cita yang melebihi angan-angan seorang pemimpi. itulah bocah kecil bernama Samsul. bocah yang berasal dari kaki Gunung Slamet, Bumi Jawa, Tegal.

      Hari ini kutuliskan dalam tulisan kecilku, menyemangati diri ini yang begitu lemah, rapuh, tak berdaya, jika di bandingkan dengan sahabat kita yang satu itu. Samsul hanya salah satu sahabat dari ribuan sahabat kita yang masih susah payah dalam mencari sesuap nasi. korban para pecundang negeri yang hanya bisa menghabiskan uang rakyat. Sungguh Tuhan Maha Adil, biarkan DIA yang akan menggantkan setiap tetes air mata Samsul dan sahabat kita diluar sana oleh apa yang telah di lakukan Cukong-cukong di negeri ini.

       Ingin sekali rasanya melihat, Suatu keadaan. dimana tak adalagi air mata yang dapat digadaikan dibumi ini. Suatu keadaan dimana hukum menjadi sahabat dari jutaan nyawa, tak ada pengecualian sedikitpun di dalamnya. semua mendapatkan hak tanpa ada yang memakan hak dari sebagian yang lain. semua memiliki kesadaran bahwa antara yang satu dan yang lain ibarat satu jiwa yang kuat, saling merasakan sakit ketika ada satu bagian yang lain sakit. Satu Jiwa. Itulah mimpiku.

      Atas nama kebenaran, berapa banyak orang, kelompok, etnis, yang mendurhakai dirinya hanya untuk memperoleh hak dari orang lain. Berapa banyak sahabat kita yang terdzolimi. Mereka mengatasnamakan kepedulian hanya untuk meninggikan bendera kemunafikan. tidak banyak bendera yang berdiri tegak dalam bingkai keikhlasan. Sahabat ketahuilah ciri diatas nampak ketika kita melakukan sesuatu berorientasi hanya kepada manusia (mendapatkan Pujian). Melayang ketika dipuji, sedangkan hancur ketika di maki. Hari ini dan esok kita mengharapkan sahabat kecil yang mampu memberikan pengorbanannya untuk orang lain. sahabat yang mampu memberikan bantuan untuk mencapai cita-cita dari sahabat yang lainnya. ketika banyak pemilik jiwa seperti itu, maka tak akan adalagi sahabat kita yang rela menjual keringat demi sesuap nasi. menggadaikan bahagia dalam menjalani hidupnya.

buatlah hadirnya kita dapat membawa perubahan,
Mencapai sebuah Peradaban besar Di Abad ini.
dan Selamat menebar kebermanfaatan.

Salam Peradaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar